Amerika Serikat dan Indonesia Bermitra dalam Pengembangan Sektor Energi

JAKARTA –Dari tanggal 27-31 Maret 2017, empat belas pejabat tingkat senior dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Perusahaan Listrik Negara mengunjungi San Francisco dan Sacramento, California untuk mempelajari berbagai cara baru agar dapat secara efektif merencanakan dan mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke jaringan listrik yang ada di Indonesia.

Program Pertukaran Eksekutif dengan sponsor dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bekerjasama dengan Asosiasi Energi Amerika Serikat, mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai target energi terbarukan nasional 23 persen pada tahun 2025 dari sebelumnya empat persen pada tahun 2014 dan rasio elektrifikasi sebesar 97 persen pada tahun 2020.

“USAID bangga dapat memberikan dukungan bagi para pejabat AS dan Indonesia untuk belajar dari satu sama lain dalam memajukan solusi berkelanjutan melalui kerjasama dalam pengembangan energi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keahlian AS dalam teknologi energi, transaksi sektor swasta, serta reformasi kebijakan dan regulasi untuk mendukung rencana energi Indonesia,” kata Direktur USAID Erin McKee. “Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang besar, mulai dari cadangan panas bumi dan gas alam hingga potensi air dan tenaga surya. Memanfaatkan sumber daya tersebut akan mempromosikan pembangunan ekonomi melalui bisnis dan perluasan pekerjaan di sektor ini.”

Pengembangan energi terbarukan di AS telah menciptakan hampir tiga juta peluang kerja menurut Laporan Energi dan Pekerjaan tahun 2016 yang diterbitkan oleh Departemen Energi AS, dan telah memobilisasi 56,6 miliar dolar investasi baru pada tahun 2016 menurut Bloomberg New Energy Finance.

Para anggota delegasi bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Sacramento Municipal Utility District, Pacific Gas and Electric Company, California Independent System Operator California Energy Commission (Divisi Energi Terbarukan), dan California Public Utility Commission. Delegasi juga mengunjungi pembangkit tenaga surya 11 Megawatt di Rancho Seco dan pembangkit tenaga bayu 300 Megawatt di Solano untuk mengamati berbagai program energi terbarukan skala besar seperti yang akan dibangun di Indonesia.

“California telah menunjukkan kepada kami bahwa jika para pemangku kepentingan kunci bekerja sama untuk mengembangkan rencana, kemungkinan besar target bisa tercapai,” kata Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan, Josaphat Rizal Primana dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

USAID mendukung upaya Indonesia untuk membangun kebijakan dan peraturan tentang energi yang berkelanjutan dan ramah bagi usaha serta kerangka insentif untuk investasi di bidang energi terbarukan. USAID juga berupaya meningkatkan investasi publik dan swasta di bidang energi terbarukan untuk membantu Indonesia mencapai tujuan energi nasional. Program Pertukaran Eksekutif ini adalah salah satu dari berbagai inisiatif lingkungan yang mendukung Kemitraan Strategis AS-Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.usaid.gov/Indonesia atau hubungi Development Outreach and Communications Specialist USAID Swiny Andina di +(62) (21) 3435 9000 atau email jinfo@usaid.gov.