JAKARTA – Pendaftaran untuk program Beasiswa yang disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat, Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship untuk periode Musim Gugur 2023, saat ini telah dibuka hingga 17 April 2023. YSEALI Academic Fellowship adalah program akademik intensif jangka pendek yang memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Amerika Serikat serta tema-tema tertentu kepada para pemimpin muda, sekaligus meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka. Sejak Musim Semi 2015, ratusan anggota YSEALI asal Indonesia telah bergabung dengan rekan-rekan mereka dari negara anggota ASEAN lainnya dan Timor-Leste untuk mengikuti program YSEALI Academic Fellowship dengan memilih salah satu dari tiga tema berikut: Keterlibatan Masyarakat, Isu Lingkungan, dan Kewirausahaan Sosial dan Pembangunan Ekonomi.
“YSEALI Academic Fellowship adalah program khusus dari pemerintah AS yang membawa para pemimpin muda yang luar biasa dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ke Amerika Serikat untuk lebih mengembangkan keterampilan profesional dan kepemimpinan mereka,” kata Juru Bicara Kedutaan Besar AS Michael D. Quinlan. “Beasiswa tersebut mencakup visa, tiket pesawat, biaya hidup, biaya kuliah, asuransi, dan biaya lain yang terkait dengan kegiatan akademik selama program berlangsung.”
Merayakan hari jadinya yang ke-10 pada tahun 2023, YSEALI membangun kapabilitas kepemimpinan pemuda di kawasan, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, serta membina komunitas pemimpin yang bekerja lintas batas untuk memecahkan masalah bersama melalui berbagai program dan keperansertaan. Program YSEALI, bersama dengan program inisiatif antar-masyarakat yang disponsori AS lainnya, menunjukkan komitmen pemerintah AS untuk memperkuat hubungan di antara gabungan satu miliar orang Amerika Serikat dan Asia Tenggara.
Program beasiswa lima minggu ini terdiri dari rangkaian diskusi seminar, kegiatan membaca, presentasi kelompok, dan perkuliahan. Pembelajaran dan kegiatan kelas dilengkapi dengan widyawisata, kunjungan lapangan, kegiatan kepemimpinan, dan peluang kegiatan sukarela dalam komunitas lokal. Selama residensi akademik, peserta juga akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan dan budaya di luar kelas. Jika kondisi memungkinkan, Fellowship dilengkapi dengan widyawisata ke daerah lain di Amerika Serikat di mana mereka akan bertemu dengan organisasi di tingkat lokal, negara bagian, pihak swasta, dan organisasi nirlaba yang bekerja di lapangan.
“YSEALI memberi saya kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan memberdayakan saya untuk menjadi pemimpin perempuan Tuli yang lebih visioner di Indonesia,” kata Nissi Taruli Felicia Naibaho, peserta Tuli pertama YSEALI yang berasal dari Jakarta dan mengikuti fellowship dengan tema Civic Engagement di University of Nebraska di Omaha Agustus 2022. “Setelah menyelesaikan program, YSEALI memberi saya jaringan yang lebih luas dan lebih besar. Saya dapat berkolaborasi dengan lebih banyak komunitas dan organisasi untuk menjadikan Indonesia lebih inklusif.”
Kriteria yang diperlukan untuk mendaftar program YSEALI Academic Fellowship adalah mereka yang berusia 18-25 tahun yang sudah atau akan mendaftar menjadi anggota YSEALI, masih berstatus mahasiswa atau sudah lulus dari universitas kurang dari lima tahun. Komunitas yang kurang terlayani, termasuk kelompok masyarakat minoritas dan penyandang disabilitas, juga didorong untuk mendaftar dan mengirimkan lamaran. Informasi lebih lanjut tentang cara mendaftar dapat ditemukan di sini.