Dalam Kunjungan ke Aceh, AS Tekankan Kembali Komitmen Upaya Pemukiman Kembali oleh Banyak Negara Bagi Para Imigran Yang Rentan

Pada Selasa, 2 Juni, di Aceh,  Asisten Menteri Luar Negeri Bidang Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi mengatakan kepada pada para wartawan di Kuala Cangkoi  (Kamp TPI Lapang):

“Ini adalah kunjungan saya yang ke-dua ke Indonesia. Saya merasa bahagia bisa berada di negara yang indah ini meskipun kali ini kedatangan saya dalam situasi yang komplekas, yaitu masalah krisis perahu yang berisi para irregular immigrant di Laut Andaman dan Teluk Bengal.

Amerika Serikat berkomitmen mendukung upaya yang dimotori pihak regional dalam mengatasi masalah irregular migration.

Amerika Serikat berharap dapat terus berkonsultasi dengan pemerintah-pemerintah di kawasan ini terkait kebutuhan mereka dan cara-cara terbaik yang dapat lakukan oleh Amerika Serikat dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi para imigran yang rentan di kawasan ini.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Aceh yang telah mengulurkan tangan dan membantu para imigran yang datang ke wilayah pesisir Anda. Saya ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada para nelayan setempat yang telah memainkan peran yang penting dan langsung dalam menyelamatkan para imigran yang dalam beberapa kasus telah berada di tengah lautan selama berbulan-bulan.

Dalam kunjungan saya ke Indonesia, saya akan bertemu dengan pihak Kantor Wakil Presiden dan pihak-pihak lainnya untuk membahas krisis yang nyata ini. Saya juga akan bertemu dengan unsur pimpinan UNHCR dan IOM guna membahas situasi pengungsi dan para imigran di kawasan ini.

Seperti telah saya umumkan pada saat Pertemuan Khusus di Bangkok, tanggal 29 Mei lalu, Amerika Serikat berencana memberikan sumbangan senilai tiga juta dolar AS kepada IOM guna mendukung usaha mengatasi krisis irregular migrants di wilayah perairan. Bantuan bagi para imigran yang rentan ini melengkapi bantuan kemanusiaan senilai hampir 109 juta dolar AS dari Pemerintah AS untuk masyarakat Burma yang rentan, termasuk Rohingya di Burma dan kawasan ini sejak tahun anggaran 2014.

Dalam upaya memimpin baik pemukiman kembali maupun pemberian bantuan bagi para pengungsi di seluruh dunia, Amerika Serikat selalu siap untuk memainkan peran dalam semua upaya pemukiman kembali oleh banyak negara yang dipimpin oleh UNHCR bagi pihak-pihak yang paling rentan.”