Dubes AS Umumkan Proyek-Proyek Baru Guna Medukung Program Perubahan Iklim di Indonesia

Dubes AS Umumkan Proyek-Proyek Baru Guna Medukung Program Perubahan Iklim di Indonesia

Dalam acara “Festival Iklim” hari ini, yang disponsori oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Duta Besar Amerika Serikat menyatakan dukungan kuat pemerintah Amerika Serikat terhadap program-program perubahan iklim di Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Dubes AS juga mengumumkan dua proyek baru yang ditujukan untuk memperkuat kinerja Badan Restorasi Lahan Gambut yang baru saja dibentuk. Kedua proyek tersebut, yang didanai di bawah payung program Compact antara Millennium Challenge  Corporation dan Indonesia, akan membantu merestorasi dan melindungi area lahan gambut di Indonesia, yang akhir-akhir ini rentan kebakaran, dan ketika terbakar menjadi kontributor besar emisi gas rumah kaca.

Inisiatif pertama adalah Berbak Green Prosperity Project senilai 17 juta dolar AS, yang akan membantu merestorasi hidrologi hutan rawa gambut di Provinsi Jambi. Restorasi sistem ini pada akhirnya akan membantu mengurangi prevalensi kebakaran gambut di daerah tersebut. Proyek Berbak ini juga akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan produksi pertanian setempat serta memfasilitasi sertifikasi petani kelapa sawit kecil dan sistem energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit berbasis masyarakat.

Inisiatif kedua adalah kesepakatan senilai 13 juta dolar AS dengan tiga pabrik kelapa sawit di Provinsi Riau untuk pembangkit tenaga biogas yang menggunakan Limbah Pabrik Kelapa Sawit dan membantu petani swadaya kecil di tiap basis pasokan pabrik guna mendapatkan sertifikasi RSPO. Diharapkan dapat menghasilkan 3MW energi terbarukan dari biogas, setara dengan pasokan listrik untuk 9.000 rumah di pedesaan; menangkap 117.000 tCO2e/tahun atau setara dengan emisi dari 785 juta kilometer perjalanan per tahun; dan untuk meningkatkan produktivitas serta tata kelola manajemen 2.000 petani swadaya kecil.

Kedua program ini, yang akan diimplementasikan oleh institusi Indonesia, Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-I), hanya sebagian dari seluruh dukungan pemerintah AS terhadap komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon serta melindungi lahan gambut yang rentan. Selain proyek-proyek tersebut, Amerika Serikat, melalui Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), baru-baru ini meluncurkan proyek baru untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi sebanyak 29% pada 2030. USAID akan bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membantu melindungi dan mengelola secara berkesinambungan 8,4 juta hektar hutan dan lahan gambut yang dapat berperan sebagai penyerap karbon. Selain itu, USAID akan membantu menghapus 4,5 ton emisi gas rumah kaca dan memanfaatkan 800 juta dolar AS yang berasal dari investasi sektor swasta dalam energi bersih untuk lima juta warga negara. USAID juga akan membantu melindungi masyarakat setempat dari efek perubahan iklim dan cuaca yang lebih ekstrem, dengan membantu pemerintah nasional dan provinsi mengimplementasikan strategi-strategi untuk adaptasi terhadap perubahan iklim secara efektif.

Selain program-program tersebut, pada 2015, USAID juga telah berinvestasi lebih dari 38 juta dolar untuk prakarsa lingkungan. Untuk ke depannya, kami telah berencana untuk berinvestasi sebesar 47 juta dolar AS untuk konservasi hutan dan perencanaan penggunaan lahan, 24 juta dolar AS untuk kebijakan penggunaan lahan dan advokasi konservasi, 19 juta dolar AS untuk adaptasi terhadap perubahan iklim, 19 juta dolar AS untuk energi bersih, serta 5 juta dolar AS untuk penelitian hutan. Program-program ini adalah cerminan komitmen kami untuk bermitra dengan Indonesia guna melawan penyebab perubahan iklim serta membantu Indonesia mencapai sasarannya untuk mengurangi emisi di masa depan.