Arlington, Virginia, AS – Pada 3 Juni, Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (U.S. Trade and Development Agency atau USTDA) menyambut Indonesia sebagai mitra ke-13-nya dalam prakarsa Global Procurement Initiative: Understanding Best Value, atau disingkat GPI. Di bawah kemitraan ini, USTDA akan melatih pejabat pengadaan publik untuk mendapatkan nilai terbesar demi kepentingan investasi infrastruktur publik di Indonesia. Bergabungnya Indonesia ke dalam GPI diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara USTDA dan Lembaga Kebijakan dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Kemitraan USTDA dengan Indonesia akan mendukung upaya Indonesia dalam memastikan pengadaan yang adil dan transparan serta peningkatan daya saing internasional tender publiknya,” ujar Plt. Direktur USTDA Enoh T. Ebong. “USTDA memiliki sejarah kemitraan yang kaya dengan pemerintah Indonesia, dan kami percaya bahwa kerja sama dalam pengadaan publik akan menghasilkan infrastruktur yang lebih berkualitas dan tangguh bagi masyarakat Indonesia. Kami menantikan transformasi positif berkelanjutan yang akan difasilitasi oleh GPI.”

Di bawah kemitraan ini, USTDA akan memimpin pelatihan di Amerika Serikat, Indonesia, dan secara daring terkait praktik terbaik internasional dan integrasi metodologi nilai terbaik dalam pengadaan publik. Pelatihan ini berkoordinasi dengan program Hukum Pengadaan Pemerintah Fakultas Hukum George Washington University dan praktisi ahli AS yang memiliki pengalaman pengadaan dalam pemerintahan, sektor swasta, dan pendidikan tinggi yang ekstensif. Pelatihan ini akan meningkatkan profesionalisasi tenaga kerja Indonesia dan penggunaan metodologi pengadaan yang adil, transparan, dan berdasarkan nilai. Topik prioritas akan mencakup kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dan pengadaan sektor spesifik terkait energi, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Wakil Dubes AS untuk Indonesia Heather Variava mengatakan, “Kemitraan yang kita resmikan hari ini merefleksikan komitmen Amerika Serikat terhadap keutamaan Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kian berkembang terkait keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan kedua negara.” “Kemitraan bilateral kita yang kuat direkatkan oleh ikatan perdagangan dan investasi yang berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” imbuhnya.
Kepala LKPP Dr. Ir. Roni Dwi Susanto mengatakan, “Percakapan dan dialog selama lebih dari tiga tahun mencapai puncaknya dalam momen yang menarik ini, yang mempertemukan LKPP dan USTDA sebagai mitra resmi. Melalui kerja keras dan dedikasi, kita tiba pada titik ini dan menantikan untuk mengambil langkah selanjutnya untuk belajar, menggabungkan, dan melanjutkan praktik terbaik global dalam pengadaan pemerintahan.”
GPI, yang diluncurkan pada 2013, fokus membantu pejabat publik di negara-negara ekonomi berkembang untuk memperdalam pemahaman tentang biaya kepemilikan barang dan layanan dalam proyek infrastuktur. Inisiatif ini kini mencakup 13 negara mitra.
###
Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (U.S. Trade and Development Agency) membantu perusahaan-perusahaan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat AS melalui ekspor barang dan layanan AS untuk proyek infrastruktur prioritas di negara-negara ekonomi berkembang. USTDA menghubungkan sektor bisnis AS dengan peluang ekspor dengan mendanai persiapan proyek dan aktivitas yang membangun kemitraan yang mengembangkan infrastruktur berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra.