Kemitraan Trans-Pasifik: Lebih Dari Sekadar Perdagangan

Kemitraan Trans-Pasifik: Lebih Dari Sekadar Perdagangan

Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan Ash Carter berkata, “Bagi saya, Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) sama pentingnya dengan kapal induk.” Apa hubungan antara kesepakatan bidang ekonomi dengan kapal angkatan laut?

Keduanya adalah alat diplomasi. Bagi para sahabat kita di kawasan Asia Pasifik, kunjungan kapal induk USS Ronald Reagan merupakan bukti kuat tekad Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian dan keamanan. Kunjungan itu merupakan wujud komitmen Amerika terhadap ketertiban berdasarkan hukum dan nilai-nilai universal.

Meskipun TPP tidak “berlayar,” instrumen ini tak kalah kuat. Pasar terbuka akan mendatangkan kemakmuran. Kemampuan Amerika Serikat serta para sahabat dan sekutu kita untuk melindungi kepentingan kita dan mendorong nilai-nilai kita bergantung pada kekuatan ekonomi kita. Tidak ada yang lebih baik dari TPP yang dapat mendorong perekonomian dalam negeri serta menyatukan kita.

Itulah mengapa Presiden Barack Obama menetapkan standar yang tinggi serta mengutus U.S. Trade Representative, Duta Besar Mike Froman, untuk menegosiasikan TPP.

Ada ungkapan yang saya dapat dari mantan atasan saya, yang juga seorang ahli diplomasi, Thomas Pickering: “Sesuatu yang sangat kita inginkan biasanya tidak sesuai harapan.” Presiden Obama dan Mike sangat menginginkan TPP, tapi mereka juga ingin TPP sesuai dengan harapan mereka. Itu mengapa negosiasi TPP memakan waktu, dan, penantiannya sepadan, perjuangannya sepadan.

TPP merupakan komponen ekonomi sekaligus juga “mahkota permata”  dalam perimbangan kembali Amerika Serikat, tak hanya karena alasan ekonomis seperti yang pernah dikemukakan Dubes Froman, tapi juga karena alasan strategis yang lebih luas. TPP mendekatkan kita ke kawasan yang sangat penting bagi keamanan dan kesejahteraan kita, dan sambutan mereka terhadap TPP membuktikan bahwa Amerika akan terus memimpin dan kita akan terus ada di kawasan Asia Pasifik.

Negara-negara di kawasan Asia Pasifik menginginkan apa yang kita miliki: Inovasi. Kewirausahaan. Hak atas  kekayaan intelektual. Internet terbuka. informasi Ekonomi. Standar lingkungan. Tata kelola pemerintahan yang baik. Hak-hak pekerja. Perundingan bersama. Transparansi. Keadilan. Peluang. Ketahanan.

Bahkan tanpa butir-butir tentang perdagangan pun, TPP tetap menjadi kesepakatan tingkat dunia yang inovatif yang meliputi perlindungan lingkungan, hak-hak pekerja, dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Itulah mengapa TPP menarik minat banyak pihak. Ada alasan mengapa sejumlah negara berkata, “Kami ingin bergabung dengan TPP.”

TPP adalah kesepakatan mutakhir yang diperjuangkan oleh satu negara – Amerika Serikat – dan dipercaya dan diteladani negara-negara lain.

TPP memperkuat “ketertiban berdasarkan hukum,” dan ini bukan sekadar slogan. TPP adalah penerapan praktis prinsip keadilan. TPP adalah jantung keamanan dan stabilitas yang dibutuhkan oleh AS dan negara-negara di sekitar Lingkar Pasifik.

Kepemimpinan bukanlah memerintah orang lain. Kepemimpinan adalah menunjukkan tujuan kita, menjelaskan alasan kita, dan meyakinkan mereka bergabung dengan kita. Kepemimpinan adalah apa yang telah ditunjukkan Presiden Obama dan pemimpin mitra-mitra TPP dalam mencapai kesepakatan ini.

Daniel Russel adalah Asisten Menteri Luar Negeri untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman-halaman berikut: