Kerjasama AS-Indonesia di Bidang Maritim

GEDUNG PUTIH
Kantor Juru Bicara

UNTUK DISIARKAN SEGERA

Washington, DC – Sebagai bagian dari Kemitraan Strategis AS-Indonesia, Amerika Serikat dan Indonesia melakukan berbagai kerja sama di bidang maritim yang akan mendukung kepentingan kedua negara, melindungi lautan, serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan. Pada tanggal 24 Oktober 2015, Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama di Bidang Maritim (Memorandum of Understanding on Maritime Cooperation). Lembar fakta ini memberikan rincian lebih lanjut terkait sejumlah prakarsa utama di bidang maritim antara Amerika Serikat dan Indonesia.

  • Melindungi Masyarakat Pesisir dan Perikanan: Amerika Serikat akan memberikan bantuan substansial  guna mendukung kelestarian keanekaragaman hayati laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, serta peningkatan tata kelola sumber daya kelautan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional. Upaya-upaya ini akan difokuskan di tiga provinsi di kawasan Indonesia timur yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi.
  • Memerangi Pencurian Ikan: Amerika Serikat dan Indonesia bekerja sama untuk memerangi dan mencegah pencurian ikan atau  “IUU Fishing”  baik di Indonesia maupun di kawasan ASEAN yang lebih luas. Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA),  Departemen Kehakiman, dan Departemen Pertahanan AS membantu Indonesia dalam pengadaan teknologi, integrasi sistem, serta pengembangan kapasitas. Termasuk pelatihan yang berkaitan dengan penerapan Persetujuan Tentang Ketentuan Negara Pelabuhan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO Agreement on Port State Measures), penegakan peraturan di bidang perikanan, serta tentang analisis informasi dan intelijen. Kerjasama ini juga akan mendukung kapasitas Indonesia untuk memenuhi persyaratan data baru dari program penelusuran asal makanan laut (seafood traceability) yang sedang dikembangkan untuk memerangi penipuan serta penangkapan ilegal produk  makanan laut dalam perdagangan AS.
  • Memperluas Kerjasama IPTEK Bidang Kelautan: Berdasarkan Perjanjian Kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi antara AS-Indonesia, NOAA bekerja sama dengan mitra-nya di Indonesia melakukan observasi dan penelitian bersama terkait ekosistem laut, termasuk penelitian oseanografi serta keragaman perubahan iklim. Kerjasama ini akan meningkatkan pemahaman tentang interaksi kompleks antara laut dan atmosfer serta kemampuan untuk memprediksi respons perubahan iklim dan ekosistem jangka panjang. Amerika Serikat dan Indonesia akan dapat: membantu memperkirakan kekeringan dan curah hujan yang abnormal untuk wilayah di Indonesia, memahami bagaimana fenomena oseanografi di Samudra Hindia mempengaruhi Amerika Serikat, serta  memahami dampak ekologis pengasaman air laut pada terumbu karang.
  • Meningkatkan Keamanan Laut dan Pelabuhan: Penjaga Keamanan Pantai AS atau U.S. Coast Guard  dan Program  Export Control and Related Border Security Program  Departemen Luar Negeri AS menyelenggarakan pelatihan untuk petugas penjaga pantai. Program Keamanan Pelabuhan Internasional dari US Coast Guard juga melakukan peningkatan kapasitas untuk memenuhi  standar Keamanan Kapal dan Pelabuhan Internasional  (International Ship and Port Security). Upaya ini bertujuan untuk mendeteksi serta mencegah ancaman keamanan di sektor transportasi laut, terutama untuk barang-barang yang dikirim antara Amerika Serikat dan Indonesia.
  • Mempromosikan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan:  Amerika Serikat dan Indonesia akan menjajaki dan mendukung kegiatan perdagangan dan investasi untuk lebih mengembangkan hubungan dagang kedua negara di sektor maritim. AS juga akan menjajaki  kemitraan pemerintah-swasta, pertemuan delegasi bisnis, serta promosi melalui pameran dagang untuk mendukung  pembangunan sektor perikanan dan pelabuhan yang berkelanjutan di Indonesia. Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk melalui kerja sama dengan sektor swasta, akan mendukung penggunaan metode penangkapan berkelanjutan oleh perusahaan makanan laut yang beroperasi di Indonesia.
  • Membantu Korban Kerja Paksa dalam Industri Makanan Laut dan Mendorong Keadilan: Amerika Serikat memberikan dana bantuan darurat untuk para korban guna membantu upaya Indonesia dan Organisasi Internasional Untuk Migrasi  (IOM) dalam menyelamatkan korban kerja paksa  di sektor industri perikanan. Amerika Serikat juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mengembangkan prosedur untuk mengidentifikasi para korban dan merujuknya untuk perawatan, serta advokasi untuk menuntut serta mengadili para agen perekrutan, calo, dan pejabat publik  korup yang terlibat dalam eksploitasi korban.
  • Membantu dan Melindungi Pergerakan Migrasi Tidak Teratur:  Menanggapi krisis migran pada bulan Mei-Juni 2015 di Teluk Benggala dan Laut Andaman, Amerika Serikat memberikan dana darurat kepada IOM dan Badan PBB untuk urusan pengungsi UNHCR  guna memenuhi kebutuhan para migran di Indonesia, Malaysia, Thailand, Birma, dan Bangladesh dengan menyediakan tempat penampungan sementara dan barang-barang non-makanan, dukungan pelayanan kesehatan dan gizi, memberikan bantuan jika para imigran tersebut secara sukarela ingin kembali ke negaranya, memberikan perlindungan internasional, berbagi informasi, serta mengatasi akar penyebab.