Kerjasama Iklim AS-Indonesia

GEDUNG PUTIH
Kantor Juru Bicara

UNTUK DISIARKAN SEGERA

Washington, DC- Amerika Serikat menerapkan pendekatan yang merangkul seluruh lembaga pemerintah untuk membantu upaya Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani efek perubahan iklim dengan meningkatkan tata kelola hutan dan lahan di daerah, memajukan kemitraan pemerintah-swasta, mempromosikan teknologi energi bersih, serta menyediakan bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas ilmiah terkait respons perubahan iklim.

Berbagai kemitraan AS yang masih aktif di Indonesia berada pada tingkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk program pengalihan sebagian hutang untuk konservasi hutan tropis  senilai  60 juta dollar AS serta program senilai 50 juta dolar AS di bawah Millennium Challenge Corporation (MCC). Program-program ini memanfaatkan keahlian  US Forest Service, National Aeronautics and Space Administration (NASA), dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Pelestarian Ekosistem dan Bantuan Untuk Masyarakat Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim 

Selain program untuk meningkatkan pengelolaan hutan dan lahan gambut seluas lebih dari 8 juta hektar di Provinsi Aceh, Kalimantan, dan Papua, USAID memiliki kemitraan yang inovatif dengan  pemerintah dan pihak swasta di Indonesia untuk melestarikan hutan bakau yang menyerap “karbon biru,” serta kemitraan untuk mengurangi degradasi hutan dan lahan gambut karena budidaya agrohutani.

Mitra MCC juga menerapkan teknik pertanian “ cerdas iklim.” Misalnya, MCC telah mendorong investasi industri senilai hampir 12 juta dolar AS  untuk membantu petani kakao di Indonesia meningkatkan produksinya. Mitra penyandang dana termasuk industri terkemuka di AS yaitu Mars  danMondelez. Kegiatan lain MCC senilai 25 juta dolar AS melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah terkait pemrosesan lahan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Tapi konservasi bentang alam tidak bisa dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak terhadap masyarakat Indonesia. Melalui USAID, AS membantu Indonesia untuk mengelola risiko iklim dan bencana, meminimalkan kerugian ekonomi terkait iklim, memperkuat ketahanan masyarakat dan lingkungan, serta mengubah cara pengelolaan risiko iklim dan bencana saat ini.

Pelatihan bagi Ilmuwan Generasi Mendatang 

Selain beasiswa ke Amerika Serikat bagi pelajar Indonesia, kedua negara juga membina hubungan berbagai perguruan tinggi terkemuka di AS dan Indonesia untuk menyatukan gagasan terbaik dalam mengatasi berbagai permasalahan saat ini dan mempersiapkan generasi ilmuwan di masa mendatang. Para ilmuwan  tersebut akan memberikan informasi faktual untuk pengambilan kebijakan penggunaan lahan dan juga menarik minat pendidikan tinggi setempat. Berbagai kemitraan USAID juga mendukung lembaga penelitian untuk memajukan pengetahuan tentang hutan dan lahan gambut, mempromosikan kerjasama yang setara antarlembaga, memperkuat pengelolaan sumber daya hutan, taman nasional, serta melestarikan hutan karbon dan keanekaragaman hayati.

Tujuh konsorsium perguruan tinggi Indonesia dan organisasi-organisasi lainnya telah dipilih melalui hibah MCC senilai 15 juta dolar AS. Dana ini diperuntukan membangun kapasitas kabupaten/kota, provinsi, dan nasional dalam memperkuat angkatan kerja serta mendorong strategi pembangunan nasional rendah karbon.