Kerjasama Kesehatan AS – ASEAN Masa Depan

DEPARTEMEN LUAR NEGERI AS
KANTOR JURUBICARA

Untuk Dirilis Segera                                      

22 April 2020                                                                             

LEMBAR INFORMASI

KERJASAMA KESEHATAN AS – ASEAN MASA DEPAN

Hari ini, Menteri Pompeo meluncurkan prakarsa Kerjasama Kesehatan AS – ASEAN. Prakarsa ini mencakup kerjasama kami yang sudah dan sedang berlangsung dengan ASEAN dalam bidang kesehatan masyarakat sekaligus meletakkan dasar untuk kemitraan jangka panjang, bantuan yang ditargetkan, serta pembaharuan fokus untuk sumber daya kami yang paling mendasar yaitu kesehatan dan kesejahteraan dari gabungan satu miliar penduduk kita. Selama lebih dari 20 tahun ini, Amerika Serikat telah menginvestasikan lebih dari 3,5 miliar dolar AS untuk tujuan kesehatan bersama melalui kolaborasi dengan negara-negara ASEAN, yang merepresentasikan tingkat kerjasama historis yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan. Pendanaan ini menjadi dasar untuk kesehatan masyarakat yang kuat di seluruh kawasan dan menjadi landasan kerjasama kami untuk terus bergerak maju. Bantuan kami untuk ASEAN terus berlanjut untuk merespon kebutuhan kawasan, seperti pendanaaan darurat sebesar 35,5 juta dolar hingga tanggal 22 April, bagi negara anggota ASEAN guna melawan COVID-19.

Kami telah meningkatkan tujuan bersama kami untuk masa depan yang lebih sehat di berbagai bidang, termasuk HIV/AIDS dan pengendalian penyakit menular lainnya, meningkatkan akses ke air bersih, serta meningkatkan nutrisi kesehatan bagi anak dan ibu hamil. Bersama, kami mengadakan riset kesehatan, memperkuat kapasitas kesehatan di seluruh kawasan dan bekerja untuk mengembangkan sumber daya manusia generasi mendatang. Kami juga menjajaki solusi kesehatan kota pintar melalui U.S-ASEAN Smart Cities Partnership.

PENELITIAN: Pengetahuan ilmiah adalah dasar untuk memahami dan mendiagnosis penyakit, serta pengembangan terapi baru. Penelitian bersama di kawasan ASEAN meliputi:

  • Lebih dari 1.000 proyek penelitian selama sepuluh tahun terakhir, termasuk lebih dari 300 proyek penelitian aktif berkolaborasi  antara anggota ASEAN dengan lebih dari 20 lembaga di  U.S. National Institutes of Health;
  • Lebih dari 30 juta dolar pendanaan penelitian langsung selama sepuluh tahun terakhir untuk universitas dan lembaga-lembaga penelitian milik pemerintah;
  • Dukungan untuk uji coba pencegahan HIV, uji coba mikrobisida, uji klinis AIDS, epidemiologi tuberkulosis, serta uji klinis penyakit menular.

KAPASITAS SISTEM KESEHATANSistem kesehatan yang kuat sangat penting untuk mendukung warga yang bersemangat dan sehat, serta mengatasi risiko dan ancaman kesehatan yang muncul. Pengembangan kapasitas kolaboratif di ASEAN meliputi:

  • Mendukung perawatan, layanan, dan jaminan kesehatan yang berkualitas untuk semua warga negara, terutama yang paling rentan;
  • Membina kemitraan sektor publik-swasta untuk mendukung populasi yang sehat, terutama dalam bidang diagnosis dan pengobatan tuberkulosis. Kemitraan sektor publik-swasta antara USAID dan perusahaan AS telah memungkinkan deteksi dan pengobatan TB yang lebih baik, memungkinkan ribuan pasien di seluruh ASEAN untuk memulai perawatan yang sesuai untuk TB dan penyakit TB yang kebal obat;
  • Mengontrol epidemi HIV/AIDS. Lebih dari 150.000 pasien saat ini menggunakan terapi antiretroviral atas upaya bersama antara Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN. Dengan dukungan AS, Vietnam berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara pertama untuk program Presiden untuk Rencana Darurat Bantuan AIDS (President’s Emergency Plan For AIDS Relief) yang akan mendapatkan program penuh untuk respons HIV/AIDS pada akhir 2020 dengan menggerakkan sumber daya domestik dan memastikan pembiayaan berkelanjutan;
  • Dukungan berkelanjutan bagi ASEAN untuk mengurangi tuberkulosis dan malaria di kawasan ini. Misalnya, jumlah kasus malaria di Laos dari tahun 2014 hingga 2017 turun hingga 70 persen;
  • Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan Pusat Operasi Pencegahan dan Deteksi Penyakit Global memantau serta melaporkan wabah dan risiko mereka kepada komunitas di seluruh dunia, termasuk 44 wabah penyakit menular di seluruh ASEAN dari 2014-2019, mengurangi risiko penyebaran lebih lanjut;
  • USAID bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN mengembangkan Sistem Koordinasi Darurat Kesehatan Masyarakat, menyatukan mekanisme ASEAN yang ada, seperti Jaringan Pusat Operasi Darurat ASEAN, untuk mempersiapkan dan menanggapi keadaan darurat kesehatan masyarakat yang muncul.

MEMBANGUN MODAL SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BIDANG KESEHATANMembina generasi penerus tenaga profesional dalam layanan kesehatan merupakan bagian penting dalam tujuan kita bersama akan masa depan yang sehat. Upaya ini mencakup:

  • Melalui U.S.-ASEAN Health Futures Alumni Network yang baru saja diluncurkan, kami menghubungkan 2.400  mahasiswa kedokteran dan kesehatan masyarakat ASEAN yang sedang melakukan kunjungan dengan para alumni program untuk bertukar praktik terbaik serta berinteraksi secara langsung dengan pakar-pakar AS;
  • Mendukung para dokter ASEAN, calon profesional kesehatan masyarakat, dan mahasiswa sains untuk belajar dari pakar AS melalui pertukaran pendidikan Fulbright, International Visitor Leadership Program, dan pertukaran warga negara lainnya;
  • Melatih lebih dari 1.300 detektif penyakit di ASEAN untuk melacak penyakit, meneliti wabah, dan merespons keadaan darurat di sektor kesehatan;
  • Menciptakan jaringan universitas One Health (empat berdasarkan negara, satu pada tingkat regional) untuk mempersiapkan tenaga kesehatan guna mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman penyakit menular, yang telah melatih lebih dari 10.000 siswa dan profesional sejak 2014;
  • Mempromosikan telehealth dan e-record untuk membantu pemerintah kota dan profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan dan informasi secara efisien.