Pada 9 Juli di @america, Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake membuka acara diskusi mengenai Islam di Amerika sekaligus pemutaran “Muslim Traveler” yang ditayangkan oleh stasiun televisi NET. Pada akhir April hingga awal Mei, dua reporter NET. berpartisipasi dalam program TV Co-op yang didanai oleh Departemen Luar Negeri AS. Mereka mengunjungi Washington DC, New York, dan Minneapolis, untuk merekam empat episode program “Muslim Traveler.” Sekembalinya mereka ke Indonesia, Kedubes AS di Jakarta mengundang mereka dan Ahmad Fuadi – seorang penulis dan alumnus Fulbright, yang berada di AS saat peristiwa 11 September – untuk menjadi pembicara dalam sebuah diskusi tentang kehidupan Muslim di AS dan pemutaran dua episode program tersebut. Hadirin yang datang, yang terdiri dari lebih dari 100 murid dan jurnalis, antusias bertanya kepada panelis mengenai Muslim di AS yang mengenakan jilbab, diskriminasi terhadap Muslim seperti yang digambarkan di film-film, penghormatan terhadap kaum minoritas, radikalisasi kaum muda, dan bagaimana komunitas Muslim di AS angkat bicara mengenai kartun Nabi Muhammad SAW dan kaitannya dengan kebebasan berbicara. Kedua reporter NET. juga bercerita bagaimana perjalanan mereka ke AS dan interaksi mereka dengan Muslim Amerika yang secara langsung mematahkan citra bahwa Amerika adalah negara yang anti-Muslim dan sulit bagi Muslim untuk menjalankan agama Islam di AS. Ahmad Fuadi bercerita tentang pengalamannya shalat Jumat di sebuah gereja di George Washington University dan ketertarikan yang semakin meningkat dari masyarakat Amerika untuk tahu lebih banyak tentang Islam setelah peristiwa 11 September.
Direkomendasikan untuk Anda