Para peserta konferensi Our Ocean Conference 2015 pada 5-6 Oktober di Valparasio, Chili menyetujui lebih dari 80 prakarsa baru dalam rangka pelestarian dan perlindungan keragaman hayati laut yang bernilai lebih dari 2,1 miliar dolar AS, dan juga komitmen-komitmen baru dalam perlindungan area laut seluas lebih dari 1,9 juta km2. Prakarsa-prakarsa Amerika Serikat mencakup:
- Meluncurkan Oceans and Fisheries Partnership (USAID Oceans), sebuah rintisan senilai 20 juta dolar AS selama lima tahun yang dikelola oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) guna menggalakkan penangkapan ikan laut yang berkesinambungan dan melawan penangkapan ikan ilegal serta pemalsuan boga bahari di Asia Pasifik.
- Mendukung pengembangan proyek-proyek mengubah limbah menjadi energi di dua negara APEC, yaitu Filipina dan Indonesia, termasuk di kota Bandung.
- Mengumumkan peluncuran Sea Scout, sebuah prakarsa global yang berupaya mempertemukan pemerintah dan pemangku jabatan lainnya dari seluruh dunia untuk bersama melawan penangkapan ikan secara ilegal dengan cara memfokuskan aset dan kemitraan global untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menuntut secara hukum organisasi serta jaringan penangkapan ikan ilegal di seluruh dunia.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake, Jr. mengatakan: “Kemitraan Amerika Serikat dengan Indonesia dalam perlindungan laut melalui pelestarian keragaman hayati laut dan melawan penangkapan ikan ilegal membantu menjamin mata pencarian serta ketahanan pangan jutaan orang.”
Selain prakarsa-prakarsa baru ini, Amerika Serikat dan Indonesia sudah bekerja sama dalam bidang konservasi laut. Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah AS, melalui USAID, telah memberikan kontribusi sebesar 35 juta dolar AS, ditambah 33 juta dolar AS untuk lima tahun ke depan, untuk perlindungan sumber daya laut dan mendukung penangkapan ikan yang berkesinambungan di Indonesia. Prakarsa dengan rentang waktu sepuluh tahun ini dirancang untuk:
- Mendukung perencanaan strategis sektor laut dan membantu pemerintah Indonesia dalam upaya penangkapan ikan dalam kapasitas yang tepat guna menopang produksi dan perekonomian;
- Melindungi jutaan hektar area laut yang dilindungi, termasuk area-area yang memiliki keanekaragama hayati tertinggi di dunia;
- Mengerahkan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, seperti menggunakan Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) milik badan antariksa NASA untuk mengenali kapal-kapal yang menggunakan cahaya untuk menarik ikan di malam hari yang berpotensi melanggar aturan dan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sebagai tuan rumah Our Ocean Conference 2016, Amerika Serikat mengharapkan kerja sama dengan para mitra di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan-tantangan serius yang dihadapi laut kita, termasuk penangkapan ikan yang berkesinambungan, polusi laut, pengasaman laut, dan kawasan laut yang dilindungi.
Ringkasan lengkap konferensi tahun ini dapat dibaca di: www.state.gov/ourocean.