Ketika Lee Kuan Yew menjadi Perdana Menteri pertama Singapura pada tahun 1959, Singapura merupakan negara yang baru saja merdeka, dengan masa depan yang tidak menentu. Ketika beliau mundur dari jabatannya 31 tahun kemudian, pulau kecil tersebut telah bertransformasi menjadi salah satu negara terkaya dan paling dinamis di dunia.
Lee Kuan Yew telah memancarkan kearifan. Dari sejumlah percakapan saya dengan beliau, saya merasa beruntung pernah mendapat nasihat dari beliau – tentang kehidupan dan politik dan persoalan dunia – dan nasihat-nasihat itu adalah salah satu hal yang paling berharga dan mendalam yang pernah saya dapatkan. Tentunya, beliau adalah pengamat dan analis Asia yang sangat memahami subyeknya, dan andilnya pula lah yang berperan besar dalam menjadikan Singapura salah satu mitra strategis terkuat Amerika Serikat di kawasan itu.
Saya dan Teresa, dan begitu banyak warga dunia, mengucapkan bela sungkawa kepada Perdana Menteri Lee Hsien Loong, yang dengan luar biasa telah meneruskan peninggalan ayahnya, untuk seluruh keluarga Lee, dan untuk masyarakat Singapura, yang Lee Kuan Yew yakini sebagai sumber daya terbesar bangsanya.