Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa memimpin bersama Pertemuan Komisi Gabungan Ke-Empat Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia. Memasuki tahun ke-empat, Kemitraan AS-Indonesia telah meningkatkan dan mengembangkan hubungan bilateral kami melalui konsultasi dan kerjasama yang intensif di tingkat bilateral, regional dan global. Pertemuan Komisi Gabungan menetapkan arahan strategis untuk kerjasama di bawah Kemitraan Komprehensif dan mengevaluasi kemajuan dalam bidang-bidang kunci yang menjadi prioritas. Selama setahun terakhir, kemitraan kami dengan Indonesia terus merambah ke bidang-bidang yang baru dan semakin mempedalam kerjasama dalam bidang-bidang prioritas yang telah berjalan. Enam kelompok kerja (pojka) melakukan pertemuan sepanjang tahun untuk mengkoordinasi strategi dan memajukan prakarsa kebijakan di bawah tiga pilar Kemitraan Komprehensif, yaitu politik dan keamanan; ekonomi dan pembangunan; dan sosial budaya, pendidikan, dan iptek.
Kerjasama Politik dan Kemanan
Tahun lalu ditandai oleh serangkaian pertukaran tingkat tinggi yang semakin memperdalam kerjasama kita di berbagai isu mengenai politik dan keamanan. Menteri Pertahanan Hagel berkunjung ke Jakarta pada Agustus 2013 dan Komandan Komando Pasifik AS (PACOM), Admiral Locklear berkunjung pada Januari 2013 dan Februari 2014. Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Politik Wendy Sherman berkunjung ke Jakarta pada Mei 2013 untuk turut memimpin dialog pejabat tingkat senior yang memfokuskan pada peningkatan kerjasama diplomatik terkait isu-isu regional dan global. Selain itu, pokja-pokja dalam bidang Demokrasi dan Masyarakat Madani, dan Keamanan terus memimpin upaya untuk memperluas kerjasama di bidang politik dan keamanan. Melalui upaya-upaya ini, sejak Pertemuan Komisi Gabungan 2012, kami telah:
- Menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) AS-Indonesia tentangKerjasama Selatan-Selatan dan Segitiga (South-South and Triangular Cooperation/SSTC) yang memungkinkan kami meningkatkan bantuan pembangunan gabungan dan menciptakan kerangka kerja bagi peningkatan kapasitas dan kerjasama dalam bidang-bidang yang menjadi perhatian bersama.
- Menjalankan dua program rintisan kerjasama segitiga(triangular cooperation): 1) lokakarya mengenai Pengelolaan Risiko Bencana yang diikuti oleh 17 peserta dari 14 negara; dan 2) lokarya dengan tema “Demokrasi: Berbagi Pengalaman antara Indonesia dan Arab” yang diikuti oleh 18 peserta dari lima negara. Program rintisan ke-tiga mengenai Pemetaan dan Penilaian Isu Kekerasan Berbasis Gender di Papua Nugini sedang dalam proses.
- Mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi tim antarlembaga Indonesia yang bertanggung jawab terhadap SSTC dan mengembangkan kerjasama segitiga.
- Mengumumkan rencana konsultasi ke-dua masyarakat madaniantara para anggota masyarakat madani Amerika dan Indonesia yang akan diadakan di Jakarta pada Maret 2014. Konsultasi ini akan menitikberatkan pada keterlibatan perempuan dalam politik, transparansi pemerintahan, dan akuntabilitas.
- Mendukung kepemimpinan Indonesia dalam Kemitraan Pemerintahan Terbuka (Open Government Partnership/OGP) pada 2014 dengan memperluas partisipasi pemuda dan elemen sektor swasta yang memiliki kepentingan dalam OGP.
- Memfasilitasi pertemuan pertama lembaga peradilan dan pejabat Mahkamah Agung AS dan Indonesia di Washington, D.C. dengan fokus peningkatan hubungan sejawat (peer-to-peer) antara Amerika Serikat dan Indonesia.
- Bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), mendukung kegiatan pelatihan pemilu bagi 972 caleg perempuan dengan tujuan membekali mereka dengan ketrampilan untuk menjadi caleg bagi lembaga mereka dan jika terpilih mampu mewakili para konstituen mereka secara efektif.
- Menandatangani perjanjian penjualan helikopter Apache di Indonesia untuk memperluas penjualan peralatan pertahanan AS ke Indonesia untuk mendukung upaya modernisasi TNI senilai lebih dari 1,5 miliar dolar AS.
- Merencanakan kerjasama lebih lanjut untuk memulangkan jasad 1.891 anggota tentara Amerika dari Perang Dunia II yang hilang di wilayah Indonesia.
- Terus mengupayakan negosiasi Memorandum Perjanjian Komunikasi dan Keamanan Informasi (Communications and Information Security Memorandum of Agreement/CISMOA) untuk mendorong komunikasi lintas operasi(interoperability) dan keamanan antara angkatan bersenjata kedua negara.
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan
Kegiatan kami dalam isu ekonomi dan pembangunan berfungsi untuk memperdalam kerjasama bilateral, regional, dan global guna mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, keamanan energi, dan kesejahteraan kedua negara. Serangkaian pertemuan tingkat kabinet memajukan kerjasama kedua negara termasuk kunjungan Menlu Kerry, Menteri Perdagangan Pritzker, dan Perwakilan Dagang AS Froman ke Indonesia saat penyelenggaraan APEC 2013. Pokja Bidang Perdagangan dan Investasi, Energi, dan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim terus mengkoordinasikan upaya-upaya kerjasama dan mengatasi berbagai masalah sepanjang tahun. Melalui upaya-upaya ini, kami telah:
- Menggelar pertemuan selama dua hari pada Juni 2013 di Washington di bawah Perjanjian Kerjasama Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) untuk membahas cara-caraagar lebih membangun hubungan perdagangan dan investasi bilateral dan mengurangi hambatan dagang. Juga dibahas kerjasama dalam forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) termasuk Pertemuan Ke-9 Tingkat Menteri WTO di Bali, Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
- Di bawah Pojka TIFA untuk Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), bekerja mengembangkan rencana aksi yang disepakati bersama guna memperkuat perlindungan dan penegakan HAKI di Indonesia.
- Turut mengadakan lokakarya pada Juni 2013 bertema “Praktik Penataan Peraturan: Pengalaman Bersama Amerika Serikat dan Indonesia” yang bertujuan memajukan praktik-praktik peraturan yang transparan, dapat diantisipasi, dan efektif yang akan meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral.
- Menyokong dua investasi besar dalam bidang energi bersih yaitu Ormat Technologies dan PT Geo Pacific yang membeli sebagian besar saham proyek tenaga gas bumi Hu’u Dompu senilai 250 juta dolar AS dan membeli teknologi baterai zinc-air yang revolusioner dari Fluidic Energy yang telah memperbarui kontrak dengan Indosat senilai 79 juta dolar AS. Juga menyokong penjualan dua satelitsenilai lebih dari 100 juta dolar AS dari dua perusahaan AS, yaitu Orbital Sciences Corporation dan Boeing.
- Di bawah Dialog Dagang AS-Indonesia (Commercial Dialog/CD), memfasilitasi pertemuan yang dipimpin oleh Mendag AS Pritzker dan Menteri Keuangan Indonesia Basri bagi para eksekutif bisnis AS dan Indonesia pada Oktober 2013. CD mendukung lima proyek sektor swasta yang berkembang di Indonesia yaitu kebijakan kekayaan intelektual, peningkatan kapasitas bagi perusahaan energi, pengembangan sistem pelaporan kredit swasta, solusi tenaga listrik puncak yang bersih, dan standar sertifikasi pengelasan.
- Menyokong hibah yang diberikan oleh Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (U.S. Trade and Development Agency/USTDA) yang mendukung kontrak bisnis antara perusahaan AS dan sponsor proyek Indonesia di bidang-bidang seperti modernisasi kilang dan keamanan energi, infrastruktur geospasial, dan pembangunan tenaga gas bumi. Kemitraa antara Honeywell-UOP dan Pertamina, Esri danBadan Informasi Geospasial, dan Layman Energy Associates dan Satria Group menjembatani keahlian teknis AS dengan proyek prioritas ekonomi Indonesia.
- Mendukung kemitraan bisnis internasional melalui kunjungan delegasiReverse Trade Mission dari stakeholder Indonesia untuk mempelajari teknologi AS dan praktik terbaik dalam jaringan listrik pintar, standar bisnis dan perdagangan dirgantara, dan pengembangan gas yang nonkonvensional. Sebagai hasilnya, Pertamina mengumumkan kesepakatan Gas Alam Cair (Liquid Natural Gas/LNG) selama 20 tahun dengan Cheniere Energy yang berpusat di AS yang dapat menghasilkan sampai 800.000 ton meter LNG AS setiap tahunnya kepada Indonesia untuk pertama kalinya..
- Memenuhi komitmen bilateral kami terhadap Indonesian Climate Change Center (ICCC) dengan menyetujui rencana aksi proyek yang didanai sepenuhnya, mempekerjakan seorang Manager ICCC, dan menyetujui pendirian kantor ICCC sementara di bawah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
- Memberikan bantuan teknis bagi OneMap Initiative Indonesia yang menunjukkan kemajuan yang positif dalam mengkonsolidasi dan rekonsiliasi data yang berbeda tentang kepemilikan hutan, pemanfaatan lahan, dan pemulihan lahan hutan untuk digunakan oleh kementerian, pemda, dan komunitas.
- Mengadakan pertemuan ke-empat Kelompok Kerja Iklim dan Lingkungan Hidup (Climate and Environment Working Group/CEWG) di Jakarta pada Juni 2013. Lebih dari puluhan lembaga Indonesia dan AS membahas berbagai macam agenda mengenai perubahan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pengelolaaan lingkungan hidup. Dialog sektor swasta dan masyarakat madani pemerhati masalah iklim dan lingkungan hidup yang baru pertama kali diadakan diselenggarakan bertepatan dengan pertemuan CEWG yang disponsori oleh U.S.-Indonesia Society (USINDO) dan diikuti oleh 160 peserta dan mendapat liputan luas dari media.
- Menandatangani sebuah MoU tentang kerjasama perdagangan satwa liar. Bekerjasama melatih petugas penyelidik masalah lingkungan hidup, merancang program kepedulian, dan mengembangkan sebuah program pelestarian untuk melindungi habitat satwa liar. Merencanakan empat buah lokakarya perdagangan satwa liar tingkat regional pada 2014.
- Melanjutkan kemitraan yang telah berjalan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemda, dan sektor swasta untukmemperbaiki pengelolaan perikanan.
- Mencanangkan sebuah prakarsa baru untuk melindungi kawasan hutan bakau di Papua seluas lebih dari 250.000 hektar yang terus berkembang dan terbesar di Indonesia. Hutan bakau ini sangatlah penting dari aspek keanekaragaman hayati dan menjadi ekosistem penting yang akan melindungi wilayah pesisir dan menjadi sumber mata pencarian bagi komunitas setempat.
- Mencapai kemajuan dalam Program Kemakmuran Hijau (Green Prosperity Program) senilai 332,5 juta dolar AS di bawah Millennium Challenge Corporation dalam energi terbarukan dan pemanfaatan lahan dan hutan yang berkelanjutan termasuk penyelesaian penilaian awal lingkungan di empat wilayah utama di Jambi dan Sulawesi Barat. Di bawah program yang sama melakukan studi kelayakan awal dengan tujuan mendukung sejumlah proyek energi terbarukan di Indonesia, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia sekaligus menyalurkan energi bersih bagi ratusan ribu rumah tangga.
- Memfasilitasi penandatanganan delapan proyek energi terbarukan dan penghematan energi termasuk perampungan tiga pembangkit energi terbarukan dengan kapasitas total 13,6 MW yang dapat menyalurkan energi bagi 148.000 penduduk dan mampu mengurangi emisi CO2-e sebanyak 25.000 ton. Di samping itu, memberikan bantuan teknis bagi proyek-proyek energi terbarukan berskala kecil lainnya dengan potensi kapasitas kolektif sebesar 572 MW yang dapat menyalurkan energi bagi 6,6 juta orang.
- Meluncurkan proyek Sustainable Energy for Remote Indonesian Grids (SERIG)sebuah kerjasama antara Departemen Energi AS dan PLN untuk melaksanakan analisis teknik dan ekonomi terinci di Lamandau, Kalimantan Tengah dan Pulau Sabu di Nusa Tenggara Timur guna mengganti pembangkit tenaga diesel dengan sumber produksi terbarukan di jaringan pembangkit listrik kecil di Indonesia.
- Menyelenggarakan kajian pengukuran emisi gas methan dan pelatihan teknis untuk mengurangi tambahan gas emisi dari sektor minyak dan gas Indonesia atas dasar kemitraan antara U.S. Environmental Protection Agency’s Global Methane Initiative (GMI) dan dua perusahaan Indonesia, Star Energy dan VICO Indonesia, dengan beberapa mitra lainnya.
- Bersama-sama menyelenggarakan Pelatihan Regional tentang Perubahan Pasar Global Gas dan Gas non konvensional.Pelatihan ini mendukung usaha-usaha nyata dan kebijakan-kebijakan guna mempercepat pengembangan gas non konvensional.
- Menyelenggarakan U.S.-Indonesia Energy Investment Roundtable (EIR3) yang ketiga di Jakarta pada November 2013. EIR3 mendeteksi adanya kendala atas investasi energi terbarukan di Indonesia dan cara-cara yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Kebijakan energi ini akan dibicarakan lebih lanjut lagi dalam pertemuan yang dilaksanakan dua tahun sekali yaitu Energy Policy Dialogue di Washington D.C pada 1-2 Mei 2014.
- Bekerjasama untuk menyelenggarakan pelatihan di Jakarta membahas sarana-sarana kebijakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar bagi kendaraan di suatu negara. Pelatihan tersebut, juga diselenggarakan oleh Departemen Energi dan Perhubungan serta Kementerian Energi dan Sumber Daya, mengkaji bagaimana efisiensi minimum kendaraan dapat mengurangi peningkatan permintaan gas di dalam negeri di Amerika Serikat dan bagaimana standar efisiensi bahan bakar yang semakin ketat akan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar di Amerika Serikat.
- Mewujudkan perkembangan signifikan yang dapat membantu Indonesia mencapai target Millennium Development Goal untukmeningkatkan akses air dan kebersihan, menjangkau sekitar 1.000.000 orang guna mendapatkan akses yang semakin baik terhadap persediaan air dan sanitasi.
Kerjasama Sosial Budaya, Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Aktivitas gabungan kami di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi menunjukkan perkembangan yang menggembirakan bagi kolaborasi akademik dan pertukaran antara Amerika Serikat dan Indonesia selama ini. Di waktu yang sama, kami mempererat kerjasama di bidang kesehatan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sejak Pertemuan Komisi Gabungan 2012, kami telah:
- Menggalakkan pertukaran pelajar, mengupayakan adanya peningkatan hingga hampir delapan persen jumlah orang Indonesia yang belajar di Amerika Serikat dalam satu tahun dan adanya peningkatan 65 persen jumlah orang Amerika yang bersekolah di Indonesia.
- Memperpanjang Perjanjian Kerangka Kerja Bilateral untuk lima tahun ke depan bagi American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) yang menjadi payung kerjasama bagi program Fulbright yang dibiayai bersama oleh AS dan Indonesia serta mendorong lebih banyak lagi pertukaran akademik antara kedua negara.
- Meluncurkan Program Akademis Komunitas di bawah prakarsa baru Community College yang bertujuan untuk membantu Kementerian Pendidikan dan Budaya mewujudkan pengembangan Akademis Komunitas regional di seluruh Indonesia di tahun-tahun mendatang.
- Meningkatkan partisipasi 50 mitra universitas dalam Proyek Manajemen dan Kepemimpinan untuk Pendidikan Tinggi dan terus memberikan manajemen organisasi yang bermutu dan latihan kepemimpinan bagi staf dan pengajar inti di institusi-institusi ini.
- Memfasilitasi dua Kemitraan Baru Universitas: yang pertama adalah kerjasamaTufts University dengan Universitas Siswa Bangsa Internasional; yang kedua adalah antara Columbia University dengan Institut Pertanian Bogor.
- Mendorong penelitian bersama dan pertukaran ilmiahdalam bidang kelautan, keanekaragaman hayati, kesehatan, pertanian dan inovasi melalui Perjanjian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi AS-Indonesia
- Memperkuat ekosistem kewirausahaan dengan mengembangkan kapasitas individual melalui peningkatan kemampuan, pembimbingan, pengembangan jaringan bisnis, koneksi untuk membiayai para innovator muda di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kompetisi Global Innovation through Science and Technology (GIST); boot camp pelatihan kedua GIST dilaksanakan di Indonesia pada April 4-6, 2014.
- Menindaklanjuti pengembangan kemampuan bagi profesionalmelalui pelatihan “Melatih-Pelatih Building Opportunity Out of Science and Technology (BOOST)” bagi 20 orang Indonesia, yang akan melatih lebih banyak peserta untuk topik-topik, seperti mempublikasikan riset, menulis proposal, mengkomunikasikan ilmu pengetahuan kepada khalayak luas, dan menciptakan relasi di antara komunitas ilmiah internasional. Melalui pelatihan ini, BOOST membantu para peneliti muda dan wirausaha untuk melakukan riset yang inovatif, menjalin relasi dengan komunitas ilmiah internasional dan mengaplikasikan pelatihan teknis mereka untuk menyelesaikan tantangan-tantangan inti global.
- Membantu lima laboratorium Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi internasional untuk menjalankan uji coba ketahanan obat TB (MDR-TB), ditambah dengan adanya empat proses sertifikasi yang akan segera selesai. Laboratorium-laboratorium ini meliputi seluruh Indonesia, dari Aceh sampai dengan Papua.
- Bekerjasama menempatkan teknologi terbaru dan termutakhir untuk mendiagnosa MDR TB, yang bisa membantu mengurangi waktu diagnosa TB dari hitungan bulanan menjadi beberapa jam saja.
- Mendukung akreditasi internasional bagi laboratorium uji coba kualitas obat-obatan nasional Indonesia, memungkinkan bagi Indonesia untuk melaksanakan uji kualitas bagi obat-obatan Indonesia dan negara lain di kawasan ini.
- Meneruskan mengembangkan kemitraan antara ilmuwan Amerika dan Indonesia melalui laporan gabungan akademis tentang Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir yang dipublikasikan pada Januari 2013, diikuti dengan peluncuran kerjasama penelitian baru dalam bidang PEER-Kesehatan untuk proposal Kesehatan bagi Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir di bulan Februari 2014.
- Meluncurkan kerjasama antara USAID dan Becton, Dickinson dan Rekan, perusahaan teknologi kesehatan yang berasal dari New Jersey, untuk meningkatkan kinerja laboratorium yang baik yang digunakan untuk mendiagnosa tuberkulosis di laboratorium-laboratorium nasional acuan Indonesia.