Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta, Rabu (6/9). Kedua pemimpin menggarisbawahi kuatnya hubungan AS–Indonesia dan menyampaikan keinginan untuk meningkatkan hubungan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Untuk perluasan kemitraan ini, kedua pemimpin menjajaki untuk memperdalam kerja sama dalam bidang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi; energi; maritim; pertahanan; isu-isu global dan regional; hubungan antar masyarakat; ekonomi digital dan keamanan siber; kesehatan global; serta membangun masa depan yang berkelanjutan.
Wapres Kamala Harris mengucapkan selamat atas keketuaan Indonesia di ASEAN, dan menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik. Wapres menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap sentralitas ASEAN, dukungan terhadap tema tahun keketuaan Indonesia – “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” – dan dukungan atas implementasi yang kuat dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Kedua pemimpin negara membahas peluang untuk memperluas kerja sama ekonomi, termasuk melalui implementasi Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) senilai 20 miliar dolar AS yang akan memobilisasi pendanaan publik dan swasta dalam jumlah besar untuk mendukung transisi energi Indonesia serta pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan iklim. Mereka membahas pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan institusi demokrasi.
Wakil Presiden Kamal Harris dan Presiden Jokowi juga menyampaikan keprihatinannya terkait kudeta di Burma, dan menggarisbawahi komitmen keduanya untuk mendukung rakyat Burma mengembalikan negaranya ke jalur transisi demokrasi. Kedua pemimpin juga membahas pentingnya penegakan hukum internasional dan kebebasan laut di Laut China Selatan.