Selamat pagi. Selamat datang U.S.-Indonesia Energy Day yang pertama. Yang terhormat Bapak Menteri Jonan, Ibu Direktur Syovfi, senang sekali dapat bertemu dengan Bapak/Ibu/undangan sekalian dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Energi AS untuk Indonesia. Terimakasih kepada Menteri Jonan dan timnya yang telah mengizinkan kami untuk berkumpul dan bertemu di kementerian ini.
Perkenankan saya memulai dengan mengatakan bahwa acara bukan seperti konferensi energi yang biasanya diadakan. Acara hari ini adalah untuk merayakan kemitraan antara Indonesia dan Amerika serta menginspirasi agar tercipta lebih banyak kemitraan di masa mendatang– kemitraan yang mampu menyatukan inovasi dan teknologi Amerika dan Indonesia menuju pada energi yang berkelanjutan, mampu diandalkan dan hemat biaya.
Kita akan memulai acara pagi ini dengan mendengarkan penjelasan Menteri Jonan mengenai kondisi energi di Indonesia. Kemudian, kita akan berikan kesempatan kepada pihak-pihak perusahaan untuk berdiskusi dengan Bapak Menteri mengenai peluang perdagangan dan investasi di bidang energi. Selain itu, kita juga akan merayakan sejumlah kesepakatan komersial, program antarpemerintahan, dan inisiatif-inisiatif baru yang akan mendorong perubahan – dan di kemudian hari- investasi di sektor energi Indonesia.
Setelah itu, akan ada pemaparan dan sejumlah panel mengenai bahan bakar fosil rendah emisi yang sangat efisien; energi terbarukan; transmisi, distribusi, dan jaringan pintar; serta elektrifikasi pedesaan. Hari ini, sejumlah pakar terbaik di dunia dari National Renewable Energy Laboratory, Departemen Energi Amerika Serikat, serta industri AS dan Indonesia akan bergabung bersama kita.
U.S.-Indonesia Energy Day merupakan bagian dari kemitraan AS-Indonesia yang paling inovatif, yaitu U.S. Power Working Group for Indonesia, yang merupakan gabungan dari 55 perusahaan AS dan delapan badan pemerintahan AS yang fokus berkontribusi pada pengembangan energi Indonesia. Working Group ini terbentuk pada September 2015, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman oleh kedua pemerintahan kita. Sejak itu, ada sejumlah kesepakatan yang bernilai total Rp 80 triliun yang telah ditandatangani, dan dialog antara industri AS dan penyusun kebijakan Indonesia mengenai topik-topik seperti konversi limbah ke energi dan jaringan mikro.
Kita semua tahu bahwa untuk menumbuhkan perekonomian, kita memerlukan energi yang aman, berkelanjutan, dan terjangkau. Untuk mendapatkannya, pihak industri dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung investasi dan pertumbuhan. Meskipun sektor tenaga merupakan salah satu pasar yang paling teregulasi dalam perekonomian mana pun, teknologi dan inovasi memainkan peran yang penting.
Teknologi dan inovasi merupakan keunggulan perusahaan-perusahaan AS. Di sini kita memiliki pemimpin dunia di bidang-bidang seperti transmisi tenaga, pembangkit tenaga mikro dan pintar, penyimpan tenaga berskala utilitas, pengeboran tenaga panas bumi, turbin, pendanaan energi bersih, dan teknik, pengadaan, konstruksi, dan perawatan pusat pembangkit. Di Kedubes AS di Jakarta dan Konsulat AS di Medan dan Surabaya, kami fokus untuk membagikan keahlian kami dengan pihak Indonesia. Nanti akan kita dengar bagaimana Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) mengatur misi perdagangan dari Indonesia, Vietnam, Thailand, dan India ke Amerika Serikat untuk mempelajari pengawasan emisi batu bara dan pengendalian teknologi. Nanti juga akan kita dengarkan program pertukaran USAID yang menghubungkan utilitas di California dengan PLN dan MCC untuk mengembangkan model baru keterlibatan komunitas, kepemilikan, dan pengelolaan energi terbarukan. Menurut saya, perwakilan misi AS di Indonesia akan dapat bekerja dengan sebaik-baiknya ketika hubungan antara kedua masyarakat kita yang dinamis dapat menuntaskan tantangan paling mendesak saat ini. US-Indonesia Energy Day dirancang untuk hal tersebut.
Dalam semangat tersebut dan saya paham Bapak Menteri Jonan selalu terlibat dalam diskusi yang tangguh, izinkan saya menjelaskan inti diskusi Anda dengan Bapak Menteri dan dalam panel-panel selanjutnya dengan menyarankan beberapa hal nyata yang Pemerintah Indonesia dapat lakukan untuk meningkatkan investasi dan perdagangan di sector energi.
Pertama, saya berharap pemerintah Indonesia terus melakukan upaya reformasi peraturan-peraturan. Presiden Jokowi telah menyoroti isu ini dengan benar sebagai hal penting untuk mendorong persaingan sehat dan menciptakan lapangan kerja. Saya yakin praktik peraturan yang baik, seperti konsultasi yang bermakna dan transparan dengan para pemangku kepentingan, kesempatan bagi publik untuk memberikan masukan tentang rancangan peraturan, dan kepatuhan Indonesia terhadap komitmen internasional, sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan dan kepastian pasar.
Kedua, hambatan struktural dalam ekonomi, seperti persyaratan dan peraturan kandungan lokal yang membatasi persentase kepemilikan dan hasil investasi bagi orang asing, berkontribusi pada ketidakseimbangan perdagangan yang signifikan dan terus-menerus antara kedua negara kita, serta membatasi potensi keuntungan perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Menghilangkan persyaratan kandungan lokal di semua sektor akan memungkinkan Indonesia mendapat keuntungan lebih dari keahlian dan teknologi global dan mengintegrasikannya dengan lebih baik ke dalam rantai pasokan global, serta berpotensi mendorong investasi lebih lanjut.
Saya harap Anda akan membahas potensi reformasi ini, dan sejenisnya, dalam acara hari ini.
Sebagai penutup, izinkan saya mengulangi kembali komitmen AS untuk membantu Indonesia memenuhi target energinya. Jika kegiatan ini bukanlah bukti yang cukup, dengan senang hati saya umumkan bahwa pada hari Senin, kami akan menyambut kedatangan Ketua Komite Energi dan Perdagangan, Dewan Perwakilan Rakyat AS, ke Jakarta, bersama tujuh rekan sejawatnya dari Kongres. Delegasi Kongres ini hadir untuk mempelajari lebih dalam tentang peran Indonesia di pasar energi global dan bagaimana Kongres dapat membantu mendorong kerja sama energi kita. Mereka berharap dapat bertemu dengan Bapak Menteri Jonan untuk memperkuat tema yang kita diskusikan hari ini.
Terima kasih dan, sekali lagi, selamat datang. Saya berharap dapat bertemu Anda semua malam ini di kediaman saya untuk melanjutkan diskusi penting hari ini, yang semuanya terkait dengan tema energi yang terjamin, berkelanjutan, dan terjangkau bagi Indonesia.