Sambutan Dubes Kim dalam AmCham Investment Summit

(Photo: State Dept.)

Merupakan kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan Anda dalam kegiatan Investment Summit ke-10 yang diselenggarakan oleh AmCham Indonesia. Tahun 2022 merupakan tahun yang sangat menarik terkait mobilisasi investasi di Amerika Serikat dan Indonesia.

Investasi di Amerika SerikatDi dalam negeri, kami melakukan investasi sekali dalam satu generasi dalam bidang infrastruktur, inovasi, teknologi, dan energi terbarukan yang akan memastikan posisi Amerika Serikat untuk memimpin ekonomi global abad ke-21.

Presiden Biden menandatangani Undang-Undang Infrastruktur, Investasi, dan Tenaga Kerja setahun yang lalu, dan sudah ada lebih dari 185 miliar dolar AS investasi yang ditanamkan dalam lebih dari 6.900 proyek yang telah memperkuat sistem transportasi AS dan memperluas solusi ramah lingkungan untuk angkutan umum.

Dan di bawah Undang-Undang CHIPS dan Sains, kami akan menginvestasikan 52,7 miliar dolar untuk penelitian, pengembangan, dan produksi semikonduktor di Amerika.

Investasi di IndonesiaAmerika Serikat dan Indonesia bersama-sama memobilisasi investasi untuk pembangunan berkelanjutan di kedua negara kita. Investasi sektor swasta AS di sini terus tumbuh, dan posisi Amerika Serikat meningkat menjadi negara investor terbesar keempat di Indonesia tahun lalu.

Kesuksesan Indonesia dalam memangku presidensi G20 semakin menunjukkan betapa pentingnya investasi dalam upaya memperkuat ekonomi kita setelah terkena dampak pandemi COVID-19.

Dalam acara Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investment, atau disingkat PGII) di Bali, Presiden Biden, Presiden Jokowi, dan Presiden von der Leyen menunjukkan kepada dunia bahwa kita akan pulih bersama, pulih lebih kuat. Negara-negara G7 memobilisasi 600 miliar dolar pada 2027 untuk investasi infrastruktur di negara berpenghasilan rendah dan menengah – infrastruktur yang berkelanjutan, transparan, dan berkualitas.

Pada G20, Presiden Biden, Presiden Jokowi, dan Perdana Menteri Jepang Kishida dan para pemimpin lainnya, juga mengumumkan peluncuran Kemitraan Transisi Energi yang Adil – dikenal sebagai “JET-P” – dengan Indonesia. Ini merupakan tonggak penting kemitraan yang dirancang untuk menjalankan transisi sektor energi yang ambisius dan adil di Indonesia.

Kemitraan JETP menggabungkan ambisi iklim Indonesia tingkat tinggi dengan dukungan senilai 20 miliar dolar dari mitra publik dan swasta, untuk mendukung target transisi energi Indonesia yang cepat dan adil.

JETP akan secara signifikan mempercepat transisi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih, dengan fokus tidak hanya pada pengurangan emisi yang kuat, tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi sambil melindungi mata pencaharian masyarakat dan pekerja di sektor yang terkena dampak.

Presiden Biden juga mengumumkan Millennium Challenge Corporation Compact senilai 698 juta dolar untuk mengembangkan infrastruktur transportasi berkualitas tinggi dan yang rendah emisi di Indonesia.

Kami juga senang bahwa Indonesia berpartisipasi penuh dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). Empat pilar IPEF terkait perdagangan, ketahanan rantai pasokan, ekonomi bersih, dan ekonomi yang adil menyediakan peta jalan akan bagaimana Indonesia dan Amerika Serikat dapat memaksimalkan investasi yang telah dilakukan dan menarik investasi baru ke kedua negara kita.

Salah satu alasan mengapa Amerika Serikat dan Indonesia memiliki hubungan yang begitu kuat adalah karena kesamaan nilai-nilai kita. Perusahaan AS sangat ingin memperdalam hubungan ini dan berinvestasi di Indonesia. Mereka semua memberi tahu kami bahwa mereka menyambut baik peraturan yang jelas yang memungkinkan mereka memprediksi potensi dampak terhadap bisnis mereka. Di seluruh dunia, jika undang-undang tidak jelas, bisnis seringkali enggan berinvestasi karena mereka tidak yakin bagaimana undang-undang yang berbeda dapat memengaruhi operasi bisnis mereka.

Saat ini, kami mencermati pembahasan undang-undang hukum pidana di Indonesia. Kami tetap prihatin bahwa pasal-pasal moralitas yang mencoba mengatur apa yang terjadi dalam rumah tangga orang dewasa yang saling setuju dapat berdampak negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Mengkriminalisasi keputusan pribadi individu akan menjadi bagian besar dalam matriks keputusan banyak perusahaan yang akan menentukan apakah mereka akan berinvestasi di Indonesia. Hasilnya dapat mengakibatkan berkurangnya investasi asing, pariwisata, dan perjalanan. Keberhasilan G20 telah menunjukkan jalur positif bagi masa depan Indonesia. Penting untuk melanjutkan dialog dan memastikan rasa saling menghormati satu sama lain, termasuk terhadap LGBTQI+. Negara-negara seperti Indonesia dan AS dapat saling belajar tentang cara memastikan masyarakat inklusif untuk semua.

Investment Summit tahun ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk merenungkan masalah dan perkembangan penting ini, dan bersama-sama menentukan langkah selanjutnya untuk lebih memperkuat kemitraan ekonomi kita. Saya yakin dialog terbuka antara perusahaan dan pemerintah AS dan Indonesia akan membawa kemakmuran yang lebih besar bagi kedua negara kita pada tahun-tahun dan dekade-dekade mendatang. Terima kasih.

(Seperti yang dipersiapkan.)