Selamat siang dan selamat datang kepada Pak Roy dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Ibu Widya dari Masyarakat Anti Pemalsuan Indonesia, teman-teman kami dari sektor pemerintahan dan swasta, serta mahasiswa universitas setempat.
Di sini di @america, kami menikmati proses mengembangkan kemitraan dalam mendukung tujuan bersama kita. Hari ini kita akan menyaksikan acara yang istimewa untuk membantu meningkatkan kesadaran konsumen indonesia mengenai bahaya obat-obatan palsu.
Indonesia, seperti Amerika, semakin fokus dan memperhatikan akses jaminan kesehatan yang lebih luas, lebih aman, dan mudah dijangkau bagi semua yang membutuhkannya.
Akses mendapatkan obat yang aman dan asli tidak hanya bagian penting dalam menjamin kesehatan masyarakat, tapi juga untuk melindungi hak kekayaan intelektual sehingga perusahaan farmasi yang telah mengalokasikan banyak uang dalam pengembangan obat baru dapat juga balik modal dalam investasi mereka.
Saya bangga mengatakan bahwa kita telah berkerja sama dengan pemerintah Indonesia di kedua sektor tersebut.
Di bidang kesehatan masyarakat, beberapa estimasi menunjukan bahwa 30 % obat-obatan yang didistribusikan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) merupakan obat palsu atau sangat jauh di bawah standar. Semua produk palsu dan tercemar itulah yang menyebabkan berbagai masalah medis dan bahkan kematian.
Di toko, apotik, dan toko online, konsumen dihadapkan pada pemasok obat-obatan palsu yang semakin pintar, yang hanya mencari untung dengan menjual obat-obatan, yang mereka tahu tidak efectif kepada masyarakat yang tidak menaruh curiga.
Studi market menunjukkan bahwa obat-obatan yang sering dipalsukan di Indonesia adalah obat anti nyeri, obat anti malaria, dan obat diabetes, serta banyak lagi obat obatan lainnya.
Apapun obatnya, konsumen perlu tahu apa yang mereka minum. Jika beruntung, obat-obatan palsu hanya tidak akan menyembuhkan penyakit kita, tapi jika kita tidak beruntung, bahan-bahannya bisa membahayakan bahkan membunuh seseorang.
Itu sebabnya kita bekerja sama dengan mitra kita di Indonesia untuk memastikan kualitas obat-obatan yang dijual di apotik dan toko ritel serta untuk mengembangkan kualitas, keamanan, dan kemanjuran obat-obatan yang penting.
Dengan dukungan USAID, Farmakope Amerika Serikat meluncurkan program “Mendukung Obat-obatan Berkualitas” yang bermitra dengan BPOM untuk mendirikan “lab mini” yang dapat digunakan untuk melakukan uji sederhada di lapangan untuk memastikan kemanjuran TB dan obat-obatan lainnya.
Salah satu contoh lagi adalah Pharmacheck, perangkat baru yang mungkin akan menjadi terobosan baru dalam melakukan tes kualitas obat yang canggih dan murah langsung di lapangan. Pharmacheck memiliki potensi untuk digunakan dalam jenis-jenis pengujian yang dulu hanya bisa dilakukan di laboratorium dan sekarang bisa dilakukan di apotik terdekat.
Pharmecheck dikembangkan di Boston University, dan dinobatkan sebagai salah satu “Gagasan Perubahan Dunia” tahun 2013 oleh Scientific American magazine. Sekarang Boston University dan Universitas indonesia dengan dana hibah penelitian pemerintah Amerika Serikat akan melakuan uji lapangan Pharmacheck di sini, di Indonesia.
Obat-obatan palsu juga merupakan permasalahan Kekayaan Intelektual, karena pihak pemalsu melanggar hukum dengan mengabaikan merek dan produk bermerek dagang dan paten dalam pembuatan dan penjualan barang ilegal mereka.
Kami bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementrian Perdagangan, dan pihak lainnya untuk menyusun rencana aksi Kekayaan Intelektual untuk mengarahkan kolaborasi dan kerja sama kami dalam memperkuat kerangka kerja legislatif dan peraturan, meningkatkan penegakan hukum, dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalu porgam seperti kontes Iklan Layanan Masyarakat ini.
Pelindungan dan penegakkan hukum di bidang Kekayaan Intelektual yang pesat bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi. Lingkungan Kekayaan Intelektual yang kuat merupakan hal yang penting dalam memajukan inovasi dan kreativitas di Indonesia dengan menjamin hak para innovator, termasuk orang yang menciptakan obat baru dan efektif.
Saya sadar bahwa pemerintah Indonesia melalui teman-teman kami di Direktorat General Hak Kekayaan Intelektual, Kementrian Kesehatan, BPOM, dan bidang lain telah bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalah ini dengan membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan di pihak swasta. Banyak yang kita bisa lakukan bersama-sama, dan kami terbuka pada semua peluang untuk berkolaborasi.
Hari ini, kami bangga dapat bekerja sama dengan cara yang baru dan inovatif juga. Amerika Serikat sangat senang dapat mendukung Kontes MIAP dengan tema Iklan Layanan Masyarakat untuk Obat dan Kosmetik Yang Aman untuk membantu meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia tentang bahayanya obat-obatan palsu, melalui dana hibah dari Pemerintah AS.
Untuk membantu mereka, MIAP akan melakukan lokakarya di empat kota sebagai rangkaian kontes PSA ini. Lokakarya ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam acara ini.
Pesan-pesan layanan masyarakat itu dibutuhkan, karena obat-obatan palsu bukanlah ‘pilihan hemat’ bagi konsumen. Tapi merupakan pilihan yang melanggar hukum, pilihan yang berbahaya, bahkan mematikan.
Jadi saya tidak sabar untuk turut menyimak, seperti apa pesan layanan masyarakat kreatif hasil karya pemuda indonesia, dan saya turut bangga bisa bermitra dengan MIAP dan lainnya untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang obat-obatan dan kosmetik yang aman untuk konsumen Indonesia.
Terima kasih.