Bandung – Hari ini Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake mengunjungi Bandung, Jawa Barat untuk mendorong kerjasama ekonomi dan pendidikan yang merupakan dua dari pilar-pilar Kemitraan Komprehensif AS – Indonesia. Kunjungan kali ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Dubes Blake ke daerah-daerah di seluruh Indonesia untuk bertemu kepala daerah, pelaku bisnis, masyarakat madani serta para pelajar demi memajukan kerjasama dan kemitraan dengan Amerika Serikat.
Dubes Blake tiba di Stasiun KA Bandung dengan menggunakan kereta api berlokomotif buatan GE. Di Bandung, beliau berbincang-bincang dengan para eksekutif dari PT Kereta Api Indonesia dan GE mengenai lokomotif tersebut dan bagaimana GE, seperti banyak perusahaan AS lainnya, menggunakan inovasi-inovasi dan keahlian mereka untuk mendukung sasaran-sasaran keterhubungan antar wilayah Indonesia atau Indonesia Connectivity.

Dubes Blake juga bertemu dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil dan berdiskusi tentang kesempatan-kesempatan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk bermitra dalam membangun kota Bandung sebagai sebuah pusat teknologi. Dubes AS juga sangat tertarik untuk mempelajari konsep ‘Smart City’ milik Walikota Kamil sebagai solusi pembangunan di kota Bandung. Dubes Blake dan Walikota Bandung juga berdiskusi mengenai peluang-peluang bisnis di Bandung dengan para perwakilan perusahaan-perusahaan AS, seperti IBM, Cisco, Disney Interactive, Google, Intel, Lahan Energy, Microsoft, and Qualcomm, yang tertarik untuk bermitra di Indonesia yang tengah membangun ekonomi berbasis inovasi dan ileum pengetahuan.
Di Institut Teknologi Bandung (ITB), Dubes AS berbicara mengenai program hibah Embassy’s University Partnership yang dikelola oleh U.S. Agency for International Development (USAID). Beliau juga mendukung Rektor ITB Prof. Akhmaloka untuk menjajaki kerjasama-kerjasama baru antara ITB dengan universitas-universitas di AS. Dubes Blake lalu bersantap siang bersama para mahasiswa studi teknik geothermal yang mendapat beasiswa yang disponsori oleh USAID bekerjasama dengan University of Southern California, ITB dan perusahaan energi Indonesia, Star Energy. Program ini bertujuan untuk memajukan sektor energi geothermal di Indonesia. Di ITB, Dubes Blake juga mengunjungi American Corner yang berlokasi di perpustakaan perguruan tinggi ini sejak tahun 2008. “Saya sangat senang bahwa melalui kemitraan dengan ITB, kami dapat menyediakan perangkat komputer dan teknologi di American Corner yang dapat digunakan masyarakat umum untuk mencari infromasi lebih banyak lagi tentang Amerika Serikat.”
Dubes Blake juga berbicara dengan para mahasiswa dan dosen di American Corner untuk menekankan berbagai tantangan — dan juga kesempatan — di sektor ketahanan energi, perubahan iklim dan lingkungan hidup. Membuat keseimbangan antara ketiga isu ini dengan kebutuhan untuk mengembangkan perekonomian adalah “tantangan terbesar yang dihadapi generasi kita,” menurut Dubes. Beliau juga mendorong kaum muda Indonesia untuk menjawab tantangan ini dengan menggalang kerjasama dengan Amerika Serikat dan dunia. “Hanya melalui kerjasama serta kemampuan untuk menghadapi tantangan ini lah, kita bisa membuat dunia yang aman, bersih dan sejahtera untuk generasi masa depan,” kata Dubes Blake.
Sebagai penutup rangkaian perjalanan ini, Dubes Blake mengunjungi Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Bandung, salah satu dari tiga laboratorium yang tergabung dalam sistem Laboratorium Rujukan TB Nasional. Disana, Direktur BLK Bandung memperlihatkan cara kerja teknologi diagnosis TBC GeneXpert yang diperkenalkan ke Indonesia dengan dukungan USAID. BLK Bandung merupakan laboratorium dengan akreditasi internasional yang memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kualitas pelayanan diagnosis TBC di seluruh Indonesia, dan telah menjadi salah satu contoh kemitraan AS-Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan kualitas hidup warga Indonesia.