Washington – Tanggal 26 Oktober 2015, Wakil Menteri Perdagangan Amerika Serikat Bruce Andrews dan Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kerja sama bisnis yang bernilai lebih dari 20 miliar dolar AS antara perusahaan-perusahaan AS dan Indonesia. Kerja sama tersebut mencakup sektor energi listrik bersih, infrastruktur transportasi, dan produk-produk finansial baru.
Kerja sama tersebut mendukung hubungan dagang yang sudah ada antara AS-Indonesia, yang nilainya mencapai 27 miliar dolar AS di tahun 2014.
“Amerika Serikat berkomitmen untuk mempererat hubungan dagang dan ekonomi dengan seluruh kawasan Asia Pasifik, dan ini merupakan salah satu fokus utama Presiden Barack Obama di kawasan yang tumbuh pesat ini,” ungkap Wamenlu Andrews. “Perusahaan-perusahaan AS sangat tertarik dengan Indonesia dan ingin berpartisipasi penuh serta memberikan kontribusi bagi kesuksesan perekonomian Indonesia. Kesepakatan dan komitmen-komitmen lainnya pada hari ini akan membuka jalan bagi lebih banyak lagi teknologi dan produk jasa dari Amerika Serikat di Indonesia, serta membuka lapangan kerja di kedua negara.”
Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake mengatakan, “Saya gembira dapat menyaksikan pengumuman dan penandatanganan kesepakatan tersebut, yang juga akan mendorong hubungan perdagangan dan investasi yang lebih jauh lagi antara AS dan Indonesia. Kerja sama ini memperlihatkan cakupan kerjasama sektor perdagangan yang luas, dari mulai energi bersih, barang konsumsi hingga keuangan dan transportasi, serta memberi momentum baru bagi hubungan perdagangan dan investasi kita.”
Perusahaan AS yang ikut ambil bagian dalam acara tersebut adalah:
- Bechtel Corporation
- Cargill
- Caterpillar
- Crane Currency
- Cheniere Energy
- Coca-Cola
- Fluidic Energy
- General Electric
- Hubbell Power Systems
- Jarden Zinc Products
- MasterCard
- Philip Morris
- SkyChaser Energy
- Swift Energy
- UPC Renewables Group